Profesor Lee Byeoung-Chun dari Universiti Nasional Seoul yang memimpin projek klon ini menyatakan sebagai anjing transgenik pertama di dunia yang membawa gen fluorescent. Sebelumnya, peneliti AS dan China baru melakukannya pada tikus dan babi.
"Pencapaian penting dalam kajian ini tidak hanya warna merahnya itu, namun gen yang berhasil kami tanam di tubuhnya," ujar Lee. Teknik penyisipan gen yang dapat membuat tubuh bernyala biasanya dimanfaatkan untuk mengesan sel-sel kanser dalam rangka mengembangkan terapi perubatan.
Pasukan yang dipimpin Lee menggunakan sel kulit anjing induknya untuk menghasilkan keempat anjing klon tersebut. Para peneliti menyisipkan gen fluorescent sebelum intil sel tersebut disuntikkan ke dalam sel telur kosong dan ditanam ke rahim anjing angkatnya.
Awalnya ada 6 ekor anjing klon yang berhasil lahir dengan selamat, namun dua di antaranya tidak bertahan untuk hidup. Empat lainnya yang sihat diberi nama Ruppy, adalah singkatan nama daripada dari Ruby dan Puppy.
3 comments:
waa, mcm2 da skg ni ea..
ada mentol kot he3
perghh!!bley menyala..jimat letrik bela anjing nih..hehe
Post a Comment